shark tale

17.02.11

Well, apakah kalian tahu bahwa sekitar 100 juta ikan hiu di dunia dibunuh tiap
tahunnya?? dan bahwa Indonesia adalah salah satu negara penangkap terbesarnya?  

Spesies hiu sedang berada diambang kepunahan.  No kidding!! yaa..paling tidak, itu yang akan  terjadi jika penangkapan besar2an terus terjadi.  Di beberapa daerah, menurut survey organisasi konservasi hiu, Shark Savers, sekitar 90% populasi spesies hiu telah hilang di habitat alaminya.  Berikut faktor2 yang menyebabkan penurunan populasi hiu di laut:

 
Foto oleh: GoLautBiru

  

  1. Overfishing akibat permintaan akan sirip hiu yang semakin tinggi.  Ikan hiu yang tertangkap biasanya hanya diambil siripnya, sementara sisa badannya dibuang ke laut, kemudian mati tenggelam atau kehabisan darah. 
  2. Secara tidak sengaja terjerat kail2 dan jaring kapal penangkap ikan tuna yang panjangnya ber-mil2.  Dan sayangnya jaring tersebut justru menjerat hiu lebih  banyak dibanding ikan2 target (tuna).
  3. Laju reproduksi dan pertumbuhan ikan hiu yang lambat.

Shark Tale..
     
Hiu adalah salah satu top predator –dan merupakan predator tertua di planet ini-.   
Hiu sudah ada di bumi sejak 450 juta tahun lalu, dan telah berhasil melewati 5 kali periode mass extinction (yang bahkan sudah memusnahkan dinosaurus).  
Sejak ikan hiu muncul di bumi, mereka tidak (atau mungkin belum perlu) mengubah keseluruhan design tubuhnya, yang artinya beberapa spesies hiu modern tidak banyak berubah dari nenek moyangnya.  
Salah satu karakteristik yang menyebabkan mereka survive dari kepunahan adalah karena mereka membentuk serangkaian adaptasi reproduksi.  
Jadi apakah ikan hiu harus menyerah akhirnya pada manusia (yang hanya baru berumur 200.000 tahun ini)?

Lalu apa peran ikan hiu, dan pengaruhnya jika populasi mereka menurun?

Sebagai salah satu predator utama, ikan hiu berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut, sementara laut adalah ekosistem paling penting di bumi yang menunjang kehidupan di planet kita.

Ok..let's open our mind... Kata predator bukan berarti penjahat, yang jika hilang dalam ekosistem berarti kehidupan damai. 
Dalam ekosistem terdapat jaring2 makanan yang terus berputar sehingga alam menjadi seimbang.  Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa eliminasi ikan hiu pada suatu ekosistem memberi dampak buruk terhadap ekosistem tersebut.

Berikut beberapa contoh sederhananya:

-    Dalam rantai makanan terdapat fitoplankton yang menempati tingkat pertama. Fitoplankton berperan penting dalam kehidupan, yaitu penyedia hampir 70% oksigen di bumi, dan menyerap karbondioksida dari atmosfer melalui fotosintesis (bahkan menyerap lebih banyak dibandng keseluruhan pohon yang ada di hutan).  Predator seperti ikan hiu secara tidak langsung bertanggung jawab dalam mengendalikan jumlah fitoplankton, yaitu dengan memangsa hewan2 pemakan fitoplankton.  Jika keberadaan ikan hiu hilang, maka hewan2 pemakan fitoplankton melimpah tak terkendali, menyebabkan keberadaan fitoplankton terancam.  Dapat dibayangkan efeknya; produksi oksigen menurun, dan penyerapan karbondioksida juga menurun.  Karbondioksida adalah agen yang menyebabkan global warming.

-    Penelitian oleh para peneliti di Dalhousie University di Halifax Kanada juga menemukan bahwa eliminasi ikan hiu menyebabkan menurunnya jumlah moluska.  Ikan2 yang seharusnya dimangsa hiu jumlahnya jadi melimpah, sehingga memakan moluska2.

Raja Ampat Shark Sanctuary

Selain sebagai negara penangkap terbesar, Indonesia juga memiliki keragaman hiu dan pari terbesar di dunia.  Pada tahun 2007, peneliti2 dari Australia Commonwealth Scientific and Industrial Research Organizasion (CSIRO) bahkan telah menemukan 20 spesies baru ikan hiu dan pari di Indonesia.  

Berdasarkan Leader of Traffic's Global Marine Programme, nasib ikan hiu dunia berada ditangan negara2 utama penangkap ikan hiu, yang salah satunya adalah Indonesia. Oleh karena itu, penting bagi Indonesia untuk memiliki kebijakan management perikanan dan konservasi yang baik.

Dan kabar baiknya adalah, pada 2010, pemerintah Kabupaten Raja Ampat (yang merupakan pusat biodiversitas hewan laut), bekerja sama dengan beberapa LSM lingkungan, seperti Shark Savers, Misool Eco Resort, The Nature Conservacy (TNC), dan Conservation International (CI), meresmikan daerah seluas 46.000 km persegi untuk dijadikan sanctuary (cagar alam) bagi hiu, manta ray, penyu, dan dugong .  Bupati Raja Ampat, Drs. Marcus Wanma, menyatakan penangkapan hiu, manta ray, ikan2 karang, dugong, dan penyu adalah illegal di daerah konservasi, dan melarang penggunaan metode penangkapan ikan yang merusak. 
Yes, semoga kedepannya shark-sanctuary ini bisa berjalan dengan baik, dan bisa menginspirasi daerah2 lain...


note:

Sirip ikan hiu adalah seafood paling mahal saat ini. Padahal sirip ikan hiu mengandung racun metal-mercury dengan level yang sangat tinggi, dan dapat menyebabkan infertilitas… 
Jadi, masih tega-kah mengkonsumsi ikan hiu? tega pada diri sendiri dan pada alam? Masih ada menu nikmat lain yang efeknya tidak mengganggu suatu ekosistem...  please be wise with what we order.. shark is also worth saving...


created by: Astrid Kusumaningtyas

Through editorial adaptation from:
- sharksavers.org
- environmentalgraffiti.com/news-sharks-are-some-most-important-predators-our-planet
- http://www.bbc.co.uk/news/science-environment-12297191#story_continues_2
- http://news.bbc.co.uk/2/hi/science/nature/8117378.stm

1 comment:

RAPTOR ADVENTURE INDONESIA said...

mantap infonya.........cukup mencerahkan.ditunggu postingan berikutnya ya......
ijin share juga ya......